Persepsi itu muncul dari sebuah informasi,ia kemudian dicerna oleh segumpal kecil yang ada di kepala yang kita namai otak. Dari sana maka salurannya akan seperti apa dan dibawa kemana? Jika lebih dalam lagi mencerna,sesungguhnya kemampuan otak untuk mencerna itu berawal dari sejauhmana ilmu yang dia miliki.
Bicara ilmu,bukanlah hanya sekedar pengetahuan saja alias sekedar tahu. Jika ilmu hanya berada pada tataran itu saya yakin seyakin yakinnya tidak akan ada namanya kemajuan teknologi seperti saat ini. Di dalam ilmu yang dikaji,dipelajari itu selalu menghasilkan namanya filosofi. Ada ruang yang namanya pemahaman,penyadaran akan objek yang ia kaji.
Bisa jadi yang kita rasakan dewasa ini,dimana terasa sekali keganjilan luar biasa dalam ekonomi dunia dewasa ini misalnya. Sudah lebih dari 32kali resesi ekonomi,hanya keluar sedikit dan memasuki resesi ekonomi berikutnya. Dari satu daerah ke daerah lain,menyakitkan dan daya hancurnya hampir persis dengan nuklir. Maka.munculah mikro dan makro prudensial di wilayah pengaturan moneter setiap negara untuk memangkas jalur dan alur keuangan dalam dunia makro dan mikro ekonomi dunia saat ini yang selalu keterkaitan dengan wilayah interest (bunga).
Maka persepsi itu begitu penting,bagi yang beragama islam wilayah persepsi itu penting karena dalam tataran amal perbuatan bagi seorang muslim selalu dilihat dari what and how about the view?innamal a`malu binniyat..sesungguhnya amal itu dilihat dari niatnya. Sudah sewajarnya jika meyakini bahwa Allah tempat menggantungkan harapan dan solusi,menata ulang persepsi adalah sebuah keharusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar