Senin, 27 Mei 2013

Catatan penting belajar hidup: flatulensi

Flatulensi atau secara umum orang menyebutnya kentut, merupakan salah satu kegiatan yang pada dasarnya diperlukan oleh tubuh namun terkadang di lihat dari sudut pandang yang lain bisa dianggap hal yang kurang menyenangkan. tulisan ini tidak akan membahas mengenai Flatulensi secara kesehatan namun saya akan memulainya dengan menguraikan hikmah dari flatulensi.

mungkin akan ada pertanyaan untuk apa membahas kentut? tapi bagi saya apapun yang terjadi bisa diambil sebuah pelajaran penting, inilah yang kemudian pada hari ini saya berfikir mengenai kentut itu. Kentut acapkali disepelekan atau bisa jadi jadi bahan tertawaan di komunitas tertentu, namun dari kentut itu ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil.

Subhanallah, itulah yang bisa kita awali untuk pembahasan ini. mengapa? karena ternyata dengan hadirnya
kentut membuang gas yang tidak terpakai di dalam tubuh. menurut Encyclopedia di dalam kentut terdapat :
  • Nitrogen: 20–90%
  • Hidrogen: 0–50%
  • Karbon dioksida: 10–30%
  • Oksigen: 0–10%
  • Metan: 0–10%
Yang subhanallah nya ternyata ada kandungan metan yang mudah terbakar,meski dalam kondisi kentut normal tidak bisa terbakar. kentut juga merupakan indikator yang secara awam dikenal untuk menunjukan bahwa pencernaan sudah berjalan dengan baik ketika pasca operasi.

Hikmah hidup

Dalam hidup terkadang kita memposisikan diri kita tidak bermanfaat, kita berfikir bahwa saya itu "hanya orang kecil" tak berharga dan lain sebagainya. Padahal dalam kehidupan  siapapun dan apapun kita merupakan bagian dari rangkaian besar, inilah yang harus tertuang di dalam relung jiwa setiap orang. Meski kentut sering dianggap tak berharga oleh orang lain ,namun bagi orang-orang tertentu kehadiran kentut merupakan kebahagiaan tersendiri.

satu hal lagi dari pelajaran hidup flatulensi ini adalah anggapan orang, setiap orang punya pandangan yang berbeda-beda terhadap orang yang kentut. sebagian besar orang mungkin juga anda yang membaca ini, berfikir bahwa kentut adalah buruk walau hanya tulisan apalagi kegiatan nyata. Inilah persepsi, bahwa persepsi seseorang tidaklah bisa diseragamkan karena setiap manusia diberikan akal oleh Allah SWT. Dimana kemudian dimensi akal (dalam hal ini output) dipengaruhi oleh arus informasi yang masuk ke otak.

selain itu, aspek lain yang bisa dikaji adalah mengenai policy. orang kentut tidak bisa secara sembarangan, karena ada norma yang dilanggar. ini mengajarkan kepada kita mengenai sebagai seseorang yang mempunyai kebijakan harus tepat dalam mengeluarkan keputusan, jika kentut sembarangan akan melanggar hak orang lain. Maka disinilah kita dapat mengambil pelajaran yang besar bahwa pemimpin yang baik ia tidak akan kentut di depan orang banyak karena bisa jadi karena kentutnya itu ia kehilangan policy nya..contohnya ketika ia menjadi imam..

bagaimana menurut anda?

1 komentar:

  1. hahaa.. menarik juga, pak.. (y)
    Visit juga yah..
    http://bahrudin7.blogspot.com/

    BalasHapus