Sabtu, 29 November 2014

Tertimbun lumpur

Hati hati...
Karena hanya secuil maksiat yang tak terasa hati bisa kotor. Yang berbahaya jika persepsi tentang maksiat juga salah dalam pendefinisian,sehingga dosa yang ada difikirnya hanyalah secuil kemudian lalai tertumpuk menimbun hati yang bersih. Apa yang terjadi?hatinya tak sensitif,hatinya sakit menyepelekan maksiat,menyepelekan dosa dan akhirnya dosa besar pun kemudian ia lakukan tanpa tersadar bahkan ia nikmati.

Jika pakaian putih tertimbun lumpur,jikalau hanya di bersihkan asal saja maka akan meninggalkan bekas meninggaalkan noda. Ia hanya bisa hilang jikalau usaha membersihkan dengan serius,penuh dengan kesungguhan dan dengan sabun cuci yang tepat. Hati yang sudah tertimbun lumpur harus ada kesungguhan pembersihan nya sehingga bashirah nya tidak hilang,sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga ia bisa menikmati ibadah,menikmati segala keputusan Allah untuk dirinya.
Bila kita berfikir rasanya berat untuk pembersih an itu dan takut masih ada noda membandel ya lebih baik jangan main lumpur. Jikalau sudah terjebak dalam permainan lumpur,segera basuh dan cuci hingga bersih. Segera taubat sebelum timbul penyesalan.

Kamis, 20 November 2014

Genosida profesi adakah?

Yang bisa kulakukan saat ini mengadu pada Allah....

Jam dinding berdetak..mengiringi perjalanan hidup yang harus kuhadapi. Aku hanyalah seorang guru swasta berpenghasilan 1juta pas yang juga sebagai seorang suami dan ayah yang bertanggungjawab atas kelangsungan keluarga ku.

Hari ini aku tidak masuk,merenung dalam dalam tentang arti sebuah profesi. Guru adalah pilihan profesiku,dimana banyak harapan yang dinanti dari sentuhan guru,banyak impian yang dicita citakan karena untaian narasi penguat makna....

Tapi,apa benar ?apa benar seorang guru itu dinanti dan di harapkan?apa benar aku dan teman sejawatku diberikan sebuah keleluasaan menikmati satu kata sejahtera?..

Kebijakan tentang kenaikan bbm,sejenak menghempaskan ke dasar.menohok dalam dan merenyut dahi,coba kuseka keringat di wajahku dengan kain kumal yang kuanggap penyeka keringat. Aku tatap dalam dalam wajah yang ada di kaca itu,sesekali tampak buliran air menetes membasahi pipi. Tampak kemudian dompet kumal tergeletak di depan meja kaca ini yang aku beli saat menikah dulu. Aku buka dompet ini...aku lihat 2lembar uang yakni 10.000 dan 5.000. Uang ini baru kemarin mampu membuatku sedikit tersenyum karena dari beli bensin satu liter (rp 6500) aku masih bisa beli nasi dan lauk sederhana sekali. Tapi...hari ini aku harus tarik nafas dalam dalam,harus berfikir dalam dalam tentang sebuah mimpi naik haji yg bisa jadi hanya sekedar impian karena stlh kenaikn ini jatah semakin berkurang

Aku dan rekan sejawat lain barangkali bingung,bila keputusan ini dibuat pemerintah maka kajian tentang upah bisa diperjuangkan..bisa diperhitungkan..bisa dibahas. Sehingga apa yang bagiku dan rekan sejawat lainnya impikan,mungkin bagi engkau yang di lain dunia hanya tinggal menyisihkannya,tinggal merencanakan,tinggal menyusunnya karena selain upah dasar yang telah di setarakan masih ada tambahan bonus tahunan,dan lemburan. Bagi aku dan sejawatku hal itu sepertinya sesuatu yang tabu,karena profesi ku dituntut selayaknya umar bakri yang ajarkan makna kebersahajaan dengan menggowes ontel mnuju ruang ruang peradaban. Menuntut sejahtera dengan bersuara di jalan adalah memalukan! Begitulah profesiku..semua harus dijalani dengan ikhlas dan tabah. Guru sepertinya diriku atau guru honorer hanyalah menjadi sebuah pahlawan yang tak perlu barangkali diberikan kemudahan memiliki kendaraan yang nyaman atau impian berangkat haji atau punya rumah sendiri.

Bisa..bisa..bisa jadi esok tak ada yg mau jadi guru karena merasa sebagai profesi kelas 2

Rabu, 19 November 2014

Menikmati hujan

Pelangi..itu indah,ciptaan Allah yang meankjubkan masya Allah. Suasana yang indah,nyaman dan riang gembira. Tapi tahukah bahwa pelangi itu tidak pernah muncul bila saja hujan tak kunjung hadir?

Melihat keindahan terkadang membutuhkan waktu,membutuhkan kesabaran,membutuhkan mata hati yang terbuka.karena biasanya banyak sekali ujian yang besar dan berat untuk dilaluinya. Pelangi contohnya,kita barangkali cemberut ketika hujan deras mengguyur bumi bahkan bisa jadi badai menerpa,tapi lihatlah ...lihatlah ke langit setelah hujan deras itu..setelah hujan badai itu,Allah kasih kasih hadiah spesial yakni ketika mentari bertemu dengan air di langit sana maka akan terlihat pelangi.

Di situlah kita harus pahami inna ma`al `usri yusroo (sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan),maka nikmati saja hujan deras itu dan berdo`alah agar hujan yang Allah turunkan adalah rahmat dan bukan bencana. Maka tidak mungkin ada pelangi bila tidak ada hujan,tidak mungkin ada kesuksesan tanpa adanya sebuah perjuangan.

Ridwan,19november2014

Senin, 17 November 2014

Nasihat

Antum yang bekerja bercita citalah jadi direktur,raih jabatan itu dan tetap taat karena jabatan antum bisa menyuruh orng untuk berwudhu dan dhuha sblm kerja,bisa memberi ruang untuk solat berjama`ah di masjid
Antum yang berdagang,bercita citalah untuk jadi sudagar,tunjukan ahlaq sebagaimana Rasulullah saw berniaga.dan dari harta antum ikutilah teladan rasulullah saw yg berinfaq seperti angin terus menerus,atau seperti utsman bin affan ra,abdurrahman bin auf ra dan seluruh sahabat lainnya yg ia orang kaya yg mampu menginfaqan harta di jalan Allah.
Antum yang jadi pelajar bercita citalah untuk menjadi yang terbaik,menjadi mahasiwa unggulan agar tahu bahwa islam itu cinta ilmu,bahkan segala hal harus dilandasi oleh ilmu sebelum beramal
Antum yang jadi politisi,bercita citalah untuk jadi pemimpin di negeri ini.tunjukan bahwa islam juga mengajarkan bagaimana memimpin negara,sebagaimana sejarah membuktikan islam itu mampu memimpin peradaban dunia ini dengan gemilang
Antum yang menjadi polisi,tentara bercita citalah untuk menjadi penegak kedaulatan.menjadi pengayom dan berjuang dalam kenyamanan dan keamanan negeri ini,lindungilah saudaramu..tebarkanlah rahmat dan jadilah askar yang taat sebagaimana khalid bin walid setelah ia menjadi muslim menjadi singa dalam peperangan dan panglima yang takut pada Allah
Antum yang jadi hakim,jaksa,pengacara berlakulah adil dan ingatlah bahwa islam pun sangat memperhatikan aspek keadilan dan keotentikan data dalam setiap perkara yang akan dicari kebenarannya,teruslah berada dalam gerbong kebenaran karena keteguhan antum untuk keadilan insya Allah akan jadi pemberat pahala di mata Allah swt.
Antum yang jadi guru,pendidik teruslah bina generasi agar ia mampu menjadi insan bertaqwa dan menjadi manusia unggul dalam seluruh bidang dengan bingkai iman,islam dan ihsan.ahlaqanya tertuang dalam jiwa tumbuh menjadi pengemban misi Islam yakni menebarkan ketrentaman dalam beribadah kepada Allah dan keyakinan bahwa segala sesuatu Allah menyaksikan.

Ridwan (ridho)
Karawang

Sabtu, 08 November 2014

Menata ulang persepsi

Persepsi itu muncul dari sebuah informasi,ia kemudian dicerna oleh segumpal kecil yang ada di kepala yang kita namai otak. Dari sana maka salurannya akan seperti apa dan dibawa kemana? Jika lebih dalam lagi mencerna,sesungguhnya kemampuan otak untuk mencerna itu berawal dari sejauhmana ilmu yang dia miliki.

Bicara ilmu,bukanlah hanya sekedar pengetahuan saja alias sekedar tahu. Jika ilmu hanya berada pada tataran itu saya yakin seyakin yakinnya tidak akan ada namanya kemajuan teknologi seperti saat ini. Di dalam ilmu yang dikaji,dipelajari itu selalu menghasilkan namanya filosofi. Ada ruang yang namanya pemahaman,penyadaran akan objek yang ia kaji.

Bisa jadi yang kita rasakan dewasa ini,dimana terasa sekali keganjilan luar biasa dalam ekonomi dunia dewasa ini misalnya. Sudah lebih dari 32kali resesi ekonomi,hanya keluar sedikit dan memasuki resesi ekonomi berikutnya. Dari satu daerah ke daerah lain,menyakitkan dan daya hancurnya hampir persis dengan nuklir. Maka.munculah mikro dan makro prudensial di wilayah pengaturan moneter setiap negara untuk memangkas jalur dan alur keuangan dalam dunia makro dan mikro ekonomi dunia saat ini yang selalu keterkaitan dengan wilayah interest (bunga).

Maka persepsi itu begitu penting,bagi yang beragama islam wilayah persepsi itu penting karena dalam tataran amal perbuatan bagi seorang muslim selalu dilihat dari what and how about the view?innamal a`malu binniyat..sesungguhnya amal itu dilihat dari niatnya. Sudah sewajarnya jika meyakini bahwa Allah tempat menggantungkan harapan dan solusi,menata ulang persepsi adalah sebuah keharusan.