Selasa, 26 Agustus 2014

Implementation of appreciative inquiry

Appreciative inquiry is solution about break through the problems,because the positive way perspective can get view of do or not about change .

With colaborative of straight and potencial looking,it is the way to get the challange together for get the best perform on the future.

AI (appreciative inquiry) has a landing thinking that compound of a straight is more good than maintenance of less. The future is some blankspot area which is take the doubt and less of dream. The straight away will give hope and positive stimulus than remember of sadness a go.

Appreciative is  closer of reward definition,it is means giving reward about how past time would take the success. Than inquiry is exploration and discovery,so research is the strategic to survive about the challenge on the future.

AI has the four step:
Discovery: synergy,change management,CBHRM, working managerial,remuneration
Dream:exploration about implementation hope
Design: vision and srategic
Destiny:comittment

Just remember of change managerial.

Karawang indonesia
August 26th,2014

Minggu, 24 Agustus 2014

Sabtu, 23 Agustus 2014

Kualitas rakyat

Pemimpin merupakan cerminan dari rakyat,dimanapun posnya ia adalah keterwakilan rakyat karena tak mungkin akan diangkat pemimpin jikalau tidak ada yang memilihnya. Maka mau no 1 atau no 2 pada pilpres kemarin,merupakan keterwakilan dari wajah rakyat negeri yang bernama indonesia.
Cita cita negeri ini adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur,maka dari itu aspek keadilan dan kemakmuran itu harus dijadikan satu standar yang sama dalam pengertiannya. Jangan ada tafsir ganda dalam memahami kata adil dan makmur,bukan untuk mencari kepentingan kelompok tapi sudut ukurannya adalah kebersamaan.
Tapi sekali lagi memang dalam setiap keputusan ada pihak yang diuntungkan dan ada pihak yg dirugikan,namun jika standarnya adalah kepentingan bersama maka kerugian itu tensinya hanya untuk segolongan kecil saja.
Kembali ke pokok,saya analogikan begini. Anak kecil belum mengenal kata bahaya,sekeras apapun anda katakan bahaya maka tetap saja anak kecil itu akan melakukan karena ia belum tahu apa makna dari bahaya itu. Yang harus dilakukan adalah dengan mengalihkan terlebih dahulu ke hal yang lain dan kemudian secara perlahan menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak.
Begitu pula dengan alam demokrasi saat ini,terlahir dari sebuah alam ototarian menuju alam kebebasan mungkin juga bisa jadi saya,anda dan sebagian yang lain seperti anak kecil tadi...
Memilih pemimpin secara langsung juga baru sekitar 10thn terlaksana,maka seperti anak yang baru berumur sepeeti dan ingat baru 2 orang yang terpilih dari rentang waktu itu. Perlu pembelajaran,perlu juga pematangan dari seluruh rakyat indonesia untuk kemudian menghasilkan pemimpin pemimpin yang kemudian mampu mewujudkan masyarakat adil dan makmur dan ikut menjaga ketertiban dunia.

www.ayahridwan.blogspot.com

Untuk blog perencanaan keluarga
www.familyplannerindonesia.wordpress.com

Kamis, 21 Agustus 2014

Aturan vs humanistik

Humanistik apapun itu tetaplah humanistik,jika kemudian disamakan pengertianya secara sederhana menjadi kemanusiaan. Konteks itulah yang terkadang pada ruang tertentu menjadi sebuah perdebatan bahkan menyebabkan kehancuran.
Humanistik bila tidak dibekali acuan malah terlalu lebar dan menembus batas salah satu kebutuhan dasar menjalani kehidupan yakni adil. Keadilan menjadi disalahgunakan karena adanya suatu relationship sehingga sampailah pada kondisi vis a vis aturan,lalu benarkah aturan itu menjadi versus humanistik?
Mispersepsilah yang menyebabkan aturan menjadi lawan sebuah hubungan kemanusiaan,hanya karena seseorang atau kelompok dekat dengan dirinya maka semua harus dibela mati matian tanpa pernah mau tahu siapa yang salah. Menurut saya ini racun tingkat tinggi,bagi jiwa maupun fisiknya.
Sisi lain yg menyebabkan ini muncul,bisa juga karena ego yang bisa jadi sejak kecil ia dapatkan bahwa semua itu bisa didapatkan dengan mudah tak peduli benar atau salah. Jika ini terjadi tidak mungkin panggilan hai jiwa jiwa yg tenang..fadkhuli..(masuklah) ke surga bisa hinggap pada jiwa yang sakit seperti ini

Minggu, 17 Agustus 2014

Renungan da`wah

Da`wah

Sebuah catatan besar adalah manakala ucapan tak sesuai dengan perbuatan.
Adalah sebuah kemunduran jika seorang aktivis kebaikan itu menampilkan kepribadian yang tidak baik,ia dibenci,ia ditinggalkan bahkan kehadirannya terasa meresahkan. Padahal apa yang kurang?segala aktivitas kebaikan yang berupa ibadah hampir tak pernah ia lewatkan,ia juga aktif terlibat dalam pertemuan kajian keislaman,sering berkumpul dengan masyarakat dan jauh dari itu ia juga aktif dalam perkumpulan sosial. Tapi mengapa orang lain tak bisa lama berdampingan dengannya?karena ternyata kajian keislaman dan kebaikann yang selama.ini ditunjukkan hanyalah sebuah kamuflase atau yang lebih jelas lagi dibaca pencitraan. Jika hal ini terjadi maka sungguh menyedihkan,ia hidup hanya.sekedar masalah pencitraan bukan untuk mencari ketulusan dan keridhoan sang pencipta.
Yang lebih aneh lagi ketika sang aktivis kebenaran itu malah kemudian mengusung kemaksiatan,dengan alih alih berbaur dengan yang lain ia lupa bahwa berbaur itu bukan berarti tercampur. Jika pembiaran..pembiaran ini terus dilakukan maka.sebuah cita cita perubahan menuju lebih baik hanyalah sekedar menjadi wacana saja..sungguh ironi